Satu hati dua cinta
Di malam ini, wajahmu terlintas di pikiranku.
Iya, kamu; perempuan yang sekarang asing bagiku.
Bagaimana kabarmu? Semoga hati dan dirimu baik-baik selalu. Sebab sudah lama sekali kita tidak bercengkrama setelah kejadian pada hari itu. Kejadian yang membuat kita jauh dari hari ke hari.
Aku tahu bagaimana perasaanmu, sebab dahulu kita pernah dekat sehingga aku dapat merasakan apa yang kamu rasakan, akan tetapi dapatkah kau berhenti? Berhenti mempermainkan perasaan seseseorang. Aku tahu kau marah akan pengkhianatan yang dilakukan oleh lelakimu di masa lalu, namun tak sepantasnya kau melakukan ini; menyakiti seseorang yang sangat tulus padamu di masa sekarang, tanpa menyesali perbuatanmu itu.
Kau tahu bukan seperti apa rasanya di khianati? Iya, seperti kau memakan buah yang kau yakini menyehatkan namun sebaliknya, kau memakan buah yang sudah dipenuhi racun dan akan membunuhmu secara perlahan. Lalu mengapa kau masih melakukan itu, padanya?
Apakah ini cukup adil bagimu? Mungkin iya, namun tidak bagi dia yang sayang padamu. Kau bagi cintanya dengan lelaki lain, kau pikir itu tidak menyakitkan? Kau pikir saat Dia mengatakan bahwa dirinya tidak apa-apa, dia mengatakan yang sejujurnya? Tidak.
Kau tahu apa yang membuat dia mengatakan seperti itu? Kamu. Iya, dia hanya ingin melihatmu bahagia meskipun harus membunuh perasaannya setiap hari. Setiap jam. Setiap detik.
Perbuatanmu sama saja dengan lelaki dimasa lalu.
Aku memang tidak berhak untuk mengaturmu. Namun aku hanya mengingatkanmu akan satu hal; kita sesama perempuan. Dimana awamnya perempuan ingin selalu dicintai dan dibahagiakan, namun tak seperti ini; tidak dengan kau menyakitinya. Aku muak melihatmu menggoda setiap lelaki. Bukan, bukan karena aku cemburu. Tetapi kau tak tahu betapa takutnya aku apabila kau mendapatkan balasan yang lebih dari perbuatan mu saat ini. Sudah banyak angin yang berhembus tentang perilakumu, namun aku tak gentar. Mungkin kamu hanya khilaf dan pasti akan berubah. Tetapi lambat laun aku semakin geram melihat tingkahmu yang semakin tidak karuan.
Cobalah kau berhenti dan mulai merangkai bunga cinta yang kau tekuni sedari dulu. Apabila memang kau jatuh cinta kepada orang lain , pilihlah salah satu diantaranya. Tak bisa kamu mencintai 2 orang dalam 1 hati, sebab 1 hati hanya bisa ditempati 1 jiwa bukan? Kerapkali orang lupa akan hal itu. Mencari pasangan yang lebih baik tidak akan pernah membuatmu merasa puas, karena dari yang terbaik masih ada yang lebih baik. Kau hanya perlu menerimanya. Biarkan bunga bermekaran dalam pekarangan hatimu, jangan kau goyahkan hanya karena awan mendung menggeluti setiap harinya. Sebab, cinta yang kuat akan terus bertahan walaupun banyak rintangan yang menerpa.
Tak kerasa sudah sampai di penghujung surat, semoga suratku dapat membuka mata dan hatimu. Bahwa dicintai seseorang bukan berarti kau dapat menyakitinya sesuka hatimu.
Tertanda,
Temanmu di suatu masa.
Iya, kamu; perempuan yang sekarang asing bagiku.
Bagaimana kabarmu? Semoga hati dan dirimu baik-baik selalu. Sebab sudah lama sekali kita tidak bercengkrama setelah kejadian pada hari itu. Kejadian yang membuat kita jauh dari hari ke hari.
Aku tahu bagaimana perasaanmu, sebab dahulu kita pernah dekat sehingga aku dapat merasakan apa yang kamu rasakan, akan tetapi dapatkah kau berhenti? Berhenti mempermainkan perasaan seseseorang. Aku tahu kau marah akan pengkhianatan yang dilakukan oleh lelakimu di masa lalu, namun tak sepantasnya kau melakukan ini; menyakiti seseorang yang sangat tulus padamu di masa sekarang, tanpa menyesali perbuatanmu itu.
Kau tahu bukan seperti apa rasanya di khianati? Iya, seperti kau memakan buah yang kau yakini menyehatkan namun sebaliknya, kau memakan buah yang sudah dipenuhi racun dan akan membunuhmu secara perlahan. Lalu mengapa kau masih melakukan itu, padanya?
Apakah ini cukup adil bagimu? Mungkin iya, namun tidak bagi dia yang sayang padamu. Kau bagi cintanya dengan lelaki lain, kau pikir itu tidak menyakitkan? Kau pikir saat Dia mengatakan bahwa dirinya tidak apa-apa, dia mengatakan yang sejujurnya? Tidak.
Kau tahu apa yang membuat dia mengatakan seperti itu? Kamu. Iya, dia hanya ingin melihatmu bahagia meskipun harus membunuh perasaannya setiap hari. Setiap jam. Setiap detik.
Perbuatanmu sama saja dengan lelaki dimasa lalu.
Aku memang tidak berhak untuk mengaturmu. Namun aku hanya mengingatkanmu akan satu hal; kita sesama perempuan. Dimana awamnya perempuan ingin selalu dicintai dan dibahagiakan, namun tak seperti ini; tidak dengan kau menyakitinya. Aku muak melihatmu menggoda setiap lelaki. Bukan, bukan karena aku cemburu. Tetapi kau tak tahu betapa takutnya aku apabila kau mendapatkan balasan yang lebih dari perbuatan mu saat ini. Sudah banyak angin yang berhembus tentang perilakumu, namun aku tak gentar. Mungkin kamu hanya khilaf dan pasti akan berubah. Tetapi lambat laun aku semakin geram melihat tingkahmu yang semakin tidak karuan.
Cobalah kau berhenti dan mulai merangkai bunga cinta yang kau tekuni sedari dulu. Apabila memang kau jatuh cinta kepada orang lain , pilihlah salah satu diantaranya. Tak bisa kamu mencintai 2 orang dalam 1 hati, sebab 1 hati hanya bisa ditempati 1 jiwa bukan? Kerapkali orang lupa akan hal itu. Mencari pasangan yang lebih baik tidak akan pernah membuatmu merasa puas, karena dari yang terbaik masih ada yang lebih baik. Kau hanya perlu menerimanya. Biarkan bunga bermekaran dalam pekarangan hatimu, jangan kau goyahkan hanya karena awan mendung menggeluti setiap harinya. Sebab, cinta yang kuat akan terus bertahan walaupun banyak rintangan yang menerpa.
Tak kerasa sudah sampai di penghujung surat, semoga suratku dapat membuka mata dan hatimu. Bahwa dicintai seseorang bukan berarti kau dapat menyakitinya sesuka hatimu.
Tertanda,
Temanmu di suatu masa.
Komentar
Posting Komentar