Permintaan maaf untuk seorang "Mamah"
Selamat pagi, Mamahku terkasih..
Senangnya dalam hati. Ini adalah Surat Cinta ke-2 di tahun ke-2 yang ku tuliskan hanya untukmu, di tahun sebelumnya juga pernah ku tuliskan Surat untukmu. Mungkin kau bertanya-tanya mengapa aku sangat rajin menulis hanya untuk sekedar bilang sayang, padahal berbicara lebih efisien waktu.
Mah, sudah pernah ku bilang bahwa aku bukan tipe anak yang berani bilang sayang secara langsung (face to face) kepada Mamahnya, aku lebih suka menulisnya--karena memberikan sensasi yang berbeda (menurutku). Maka dari itu aku sangat beruntung ada Tukang Pos di salah satu media sosial yang dengan senang hati mengantarkan Surat kepada siapapun. Oleh karena itu, ku tuliskan (lagi) Surat untukmu agar kau tahu bahwa aku sungguh menyayangimu.
Mamahku, terkasih..
Ingatkah saat waktu itu pertama kalinya kau memintaku untuk pergi meninggalkanmu?
Kau bilang, bahwa kau tak ingin melihatku lagi.
Ya, kau sangat marah kepadaku dikarenakan sesuatu hal yang ku lakukan, yang membuatmu melontarkan perkataan itu.
Pertama kalinya amarahmu meledak begitu besar.
Disitu pula hatiku robek serobek-robeknya hati manusia.
Lebih sakit daripada ditinggalkan oleh pasangan yang lagi sayang-sayangnya.
Dan akhirnya akupun memutuskan untuk pergi, ku biarkan dirimu untuk tenang terlebih dahulu.
Karena ku pikir hatimu tengah robek juga,
pikiranmu sedang berantakan,
Jadi bukan dirimu yang berbicara melainkan amarahmu.
Dan (mungkin) engkaupun tak bermaksud untuk berkata seperti itu.
Seminggu sudah kita tak berjumpa, rasanya sangat aneh. Aku terbiasa bangun pagi, lalu disambut oleh hangatnya senyummu. Namun, kala itu aku terbangun dengan rasa bersalah, dan sepi. Tak ada senyuman hangat untuk menyambut pagiku. Sangat menyakitkan. Jadi kupikir, aku harus segera pulang dan bertemu denganmu--memperbaiki semuanya.
Saat di perjalan pulang, aku sudah memikirkan kata-kata yang harus ku ucapkan apabila kau menolakku.
Namun, sesampainya dirumah; aku sedikit tertegun.
Karena kupikir kau akan menolakku, namun tidak. Kau menerimaku dengan senyummu, seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Kau memperlakukan ku seperti biasa, tak ada yang berubah.
Aku tak tahu harus merasa senang atau apa, sebab bagaimana bisa engkau yang sudah kupatahkan hatinya dengan dahsyat, bersikap biasa-biasa saja?
Pantas saja lelaki yang sekarang bersamamu, tidak bisa melepaskanmu; karena kamu sangat baik.
Sebenarnya aku menulis Surat ini dalam rangka meminta maaf kepadamu.
Iya, sebab aku malu untuk meminta maaf secara langsung.
Maaf telah melukai hatimu.
Maaf telah berperilaku buruk terhadapmu.
Maaf telah menjadi seorang pengecut.
Tapi percayalah, Mah.
Meski diluar sana banyak yang mengaku bahwa mereka ibuku.
Namun tetap engkaulah satu-satunya ibu yang sangat ku cinta; yang melahirkan ku dengan taruhan nyawa, yang merawatku dari kecil sampai sekarang aku sudah bekerja.
Jangan lagi memintaku untuk pergi meninggalkanmu, Mah.
Karena aku tak tahu harus pulang kemana, kalau bukan kepadamu.
Sebab bagiku, engkau adalah rumah yang selalu membuatku merasa (ny)aman.
Pertanda,
Anak kedua dari 4 bersaudara.
Top Online Casino | Kadangpintar
BalasHapusOnline Casino 제왕 카지노 - Live! Casino Games Aces and Bids. Online Casino 인카지노 - Poker, Slots, Live Casino, kadangpintar Roulette. Best Online Casino Online in Asia!