Kegelisahan (Tak) Ku Sampaikan.
Source: google.com
Selamat malam, lelakiku.
Apabila kamu membaca surat ini semoga kamu sudah sampai di rumahmu dan mengganti bajumu yang basah; yang disebabkan harus menerobos hujan untuk sampai di rumahku sore tadi. Maafkan aku yang telah membuatmu basah kuyup. Tetapi aku menulis surat ini bukan untuk meminta maaf, melainkan untuk mengutarakan isi hati yang sedari tadi mengganjal, namun tak berani untuk ku ungkapkan secara langsung.
Sayang,
Apa yang kamu pikirkan saat ini? Apakah sesuatu yang baik tentang diriku atau sebaliknya? Aku harap yang baik. Tapi sepertinya tidak, sebab status di social mediamu seperti menyentilku secara diam-diam.
Sayang,
Apakah mengatakan rindu begitu sulit bagimu? Hingga kita harus mengalami sebuah pertengkaran kecil terlebih dahulu, untuk kamu memberi tahuku bahwa kamu merindukanku. Betapa lucunya dirimu, tetapi ini memang salahku. Maafkan aku yang kurang peka terhadap rindumu sehingga membuat pertengkaran kecil itu terjadi.
Lagi-lagi permintaan maaf yang kusuguhkan. Betapa tidak jagonya aku untuk mengutarakan isi hati; sebab sering kali kamu salah menafsirkan isi hatiku. Seperti tadi pagi, di sekolah; ketika kau duduk di sampingku. Aku memberi tahumu akan hal buruk tentang kita yang terjadi di mimpiku tadi malam, namun kau menanggapinya dengan tidak serius. Padahal bukan ekspresi itu yang aku butuhkan, bukan pula kata-kata yang sedikit menyayat hatiku yang harus aku dengar. Yang aku butuhkan adalah sebuah kata yang dibalut ekspresi meyakinkan; yang menyatakan bahwa hubungan kita (akan) baik-baik saja. Namun ternyata apa yang aku bayangkan, tak sama halnya dengan kenyataan.
Dan aku pun tak marah saat kau seperti itu. Mungkin kamu hanya (merasa) bosan mendengar mimpi burukku tadi malam, yang sama ceritanya dengan mimpi burukku pada malam lainnya. Barangkali, kegelisahan juga lah yang membuat diriku harus mengalami mimpi buruk itu.
Tentunya kau harus tau. Kegelisahan itu terjadi karena sesuatu hal, yaitu aku takut kehilangan kamu.
Iya, aku takut akan kehilangan dirimu. Cintamu. Dan kita.
Tertanda,
Gadis kecilmu yang tengah gelisah.
Komentar
Posting Komentar