Lelaki pilihanku.
Lelaki Pilihanku..
Hari ini adalah hari kasih sayang sedunia; terhitung tanggal 14 February 2015. Izinkan aku mengatakan sesuatu padamu, meskipun kau sudah tau apa itu. Biasanya aku mengatakan langsung padamu namun kali ini aku menggunakan cara yang berbeda; yaitu menulis surat cinta untukkmu. Iya, ini adalah surat untukmu sayang. Namun, kau malah menuduhku dengan mengatakan bahwa aku ingin memutuskanmu dengan cara lewat surat. Kau menuduhku seperti itu karena kau tidak sengaja membaca memo yang lupa aku tutup di handphone ku. Tapi sudahlah, bila sekarang kau membacanya maka kamu akan tau apa maksud surat yang aku bikin.
Lelaki pilihanku..
Apabila aku mengatakan bahwa aku merindukanmu, aku terlihat egois? Karena, setiap hari kita bertatap muka. Bukan karena kita berjanji untuk bertemu setiap hari, tapi terlebih karena kita satu kelas di salah satu SMA Swasta di Jakarta Selatan. Kita tak hanya berada dalam satu kelas; melainkan teman sebangku yang sering kali mencuri perhatian anak-anak di kelas. Ah tapi entahlah, aku tidak peduli bila aku terlihat egois atau tidak. Sebab mencintai dan merindu adalah satu paket. Yang aku khawatirkan hanya 1; Apabila rinduku tak terbalas, apa yang harus aku lakukan?
Lelaki pilihanku..
Aku menulis surat untukmu hanya ingin berterimakasih atas warna yang telah kamu berikan ke dalam hidupku. Meskipun terkadang warna yang kau berikan adalah abu-abu, namun keesokkannya kamu (mampu) memberikan warna yang cerah untuk menemani hari-hariku. Bukan karena aku yang memintanya, namun kamu yang ingin membuktikan bahwa kamu benar mencintaiku dan sudah melupakan dia yang telah menyakitimu. Dan terimakasih telah menyadarkanku, bahwa sesungguhnya cinta yang kau berikan memang tulus adanya tanpa ada rekayasa belaka.
Tertanda,
Wanita kecilmu.
Hari ini adalah hari kasih sayang sedunia; terhitung tanggal 14 February 2015. Izinkan aku mengatakan sesuatu padamu, meskipun kau sudah tau apa itu. Biasanya aku mengatakan langsung padamu namun kali ini aku menggunakan cara yang berbeda; yaitu menulis surat cinta untukkmu. Iya, ini adalah surat untukmu sayang. Namun, kau malah menuduhku dengan mengatakan bahwa aku ingin memutuskanmu dengan cara lewat surat. Kau menuduhku seperti itu karena kau tidak sengaja membaca memo yang lupa aku tutup di handphone ku. Tapi sudahlah, bila sekarang kau membacanya maka kamu akan tau apa maksud surat yang aku bikin.
Lelaki pilihanku..
Apabila aku mengatakan bahwa aku merindukanmu, aku terlihat egois? Karena, setiap hari kita bertatap muka. Bukan karena kita berjanji untuk bertemu setiap hari, tapi terlebih karena kita satu kelas di salah satu SMA Swasta di Jakarta Selatan. Kita tak hanya berada dalam satu kelas; melainkan teman sebangku yang sering kali mencuri perhatian anak-anak di kelas. Ah tapi entahlah, aku tidak peduli bila aku terlihat egois atau tidak. Sebab mencintai dan merindu adalah satu paket. Yang aku khawatirkan hanya 1; Apabila rinduku tak terbalas, apa yang harus aku lakukan?
Lelaki pilihanku..
Aku menulis surat untukmu hanya ingin berterimakasih atas warna yang telah kamu berikan ke dalam hidupku. Meskipun terkadang warna yang kau berikan adalah abu-abu, namun keesokkannya kamu (mampu) memberikan warna yang cerah untuk menemani hari-hariku. Bukan karena aku yang memintanya, namun kamu yang ingin membuktikan bahwa kamu benar mencintaiku dan sudah melupakan dia yang telah menyakitimu. Dan terimakasih telah menyadarkanku, bahwa sesungguhnya cinta yang kau berikan memang tulus adanya tanpa ada rekayasa belaka.
Tertanda,
Wanita kecilmu.
Komentar
Posting Komentar