Jum'at Syahdu

Jum'at kedua di bulan February,
Pagi ini hujannya sangat deras.
Aku rindu papa.

Aku lupa terakhir ketemu papa kapan.
Sehari yang lalu?
Seminggu yang lalu?
Sebulan yang lalu?
Oh ya aku ketemu papa sehari sebelum keberangkatan papa untuk melaksanakan tugas.
Papa ku bukan tentara, tapi sikapnya sangat tegas.
Papa ku bukan pilot, tapi jam terbangnya selalu sibuk.
Papa ku bukan petualang, tapi suka menjelajah pulau bahkan negara.
Papa ku bukan hansip, tapi kerja malam-pulang pagi.
Papa ku bukan bang toyib, tapi jarang pulang ke rumah.

Pa, kau bilang kau rindu kami.
Rindu rumah kita yang tak sebesar istana, tapi sangat nyaman untuk bercengkrama.
Kamu memang pulang ke rumah,
Tapi aku tak merasakan kalau kau (pernah) pulang ke rumah.
Bagaimana tidak?
Pagi hari kau baru sampai dirumah, sedangkan aku sudah berangkat kuliah.
Lalu siang sampai sore hari kau tertidur, padahal aku sudah pulang ke rumah.
Setelah bangun tidur kau langsung mandi, makan--lalu berangkat bekerja.
Aku memang ingin kau pulang ke rumah, tapi bukan seperti itu.

Terkadang aku ingin membenarkan perkataan Eyang yang berbunyi "Papa mu tuh lebih cinta sama kerjaannya--dirinya"
Benarkah itu pa?
Kalau benar, mana mungkin kau membiayai istri dan anakmu. Karena kaupun selalu bilang "Papa tuh kerja buat kalian semua, supaya hidup kalian tuh nyaman."
Dan aku sangat berterimakasih, tapi dengan mengorbankan waktu kebersamaan kita?
Mungkin maksud Eyang "cinta dengan kerjaannya" bukan cinta karena uang, tapi karena waktu yang di habiskan bersama teman-temannya.

Pa, dalam setahun bisa di hitung pakai jari berapa kali kita bertemu.
Dan ini bukan tahun yang pertama, namun tahun yang ke sekian.
Jadi, wajar bukan kalau sekarang aku meminta kehadiranmu lebih sering?
Aku tidak melarangmu bekerja, aku cuma ingin kamu lebih sering pulang ke rumah.
Rumah kita.
Bukan rumah yang lain.
Tapi aku tidak mau memaksa, karena hidup penuh under pressure sungguh tidak enak.
Aku percaya suatu saat nanti akan tiba waktunya; kau sering pulang kerumah--bahkan setiap hari.

Aku hanya mengingatkan, untuk selalu menjaga kesehatan; karena belakangan tahun ini kesehatanmu menurun tapi semangat kerjamu tetap tinggi.
Aku selalu mendoakan dimanapun kau berada, Pa.
Because you're my hero.
I love you to the moon and back!


Regards,
Anak mu yang selalu kau panggil lovely daughter.


Komentar

Postingan Populer